PT. PIRAMID CAHAYA ABADI
Perusahaan Perdagangan Besar Produk Logam Besi dan Baja Berupa PIPA dan PLAT berbahan Carbon Steel, Stainless Steel, Aluminium, Galvanis, Cast Iron dan HDPE, meliputi Fitting Pipa dan Aksesoriesnya, Valve, Insulation dan Pressure Gauge.
Berlokasi di Gedung Lindeteves / LTC Glodok - Jakarta Barat, Gedung Pusat Perdagangan Alat-Alat Teknik dan Industri terbesar di Indonesia membuat kami sangat mudah di jangkau dan dapat membantu Customer untuk memenuhi semua kebutuhan produksi perusahaan.
Kami telah menjadi Mitra berbagai Perusahaan Oil & Gas, Pertambangan, Industri, Manufakturing dan Konstruksi. Didukung dengan Tenaga Kerja yang Profesional, kami selalu berkomitmen untuk menjadi Mitra Kerja Terbaik pada setiap kerjasama yang kami lakukan.
Melayani Pembelian Retail, Grosir, Tender Project dan Pengiriman ke Seluruh Nusantara. Dengan senang hati kami akan mengakomodasi kebutuhan anda untuk kualitas dan harga serta pengiriman dan ketersediaan produk yang anda butuhkan.
Saat pemerintah Amerika Serikat (AS) menetapkan tarif impor baja dan alumunium, industri baja lokal di Indonesia justru sedang berjuang menghadapi gempuran baja dari China yang dumping.
Direktur Eksekutif The Indonesian Iron and Steel Industry (IISIA), Hidayat Triseputro berharap adanya satu kebijakan kenaikan tarif impor demi melindungi Indonesia khususnya produsen baja dalam negeri.
"Produsen dalam negeri ya terlindungi, bagus. Kan kita selama ini terkena praktik dumping dari China. Jadi bukannya kita tidak mampu bersaing, tapi ini lebih karena unfair trade dari mereka," jelas dia kepada Liputan6.com, Minggu (3/3/2018).
Tak hanya itu, ia juga memaparkan Indonesia saat ini bersama Asosiasi Negara ASEAN lainnya sedang mengusahakan protes terkait praktik dumping yang telah dilakukan China selama ini.
Kerjasama antar negara ASEAN ini diharapkan bisa melindungi industri baja di masing-masing.
"Iya ini sedang kami protes bersama asosiasi negara ASEAN. Ekspor baja dari China memperoleh tax rebate dari pemerintahnya. Dengan policy ini, harga ekspor baja mereka bisa jauh lebih murah 23 hingga 28 persen dibanding harga fair dunia. Ini rencananya nanti akan didampingi dengan pemerintah masing-masing," kata dia.
Sumber : liputan6.com, Bewono Yadika, 4 mar 2018
Saat pemerintah Amerika Serikat (AS) menetapkan tarif impor baja dan alumunium, industri baja lokal di Indonesia justru sedang berjuang menghadapi gempuran baja dari China yang dumping.
Direktur Eksekutif The Indonesian Iron and Steel Industry (IISIA), Hidayat Triseputro berharap adanya satu kebijakan kenaikan tarif impor demi melindungi Indonesia khususnya produsen baja dalam negeri.
"Produsen dalam negeri ya terlindungi, bagus. Kan kita selama ini terkena praktik dumping dari China. Jadi bukannya kita tidak mampu bersaing, tapi ini lebih karena unfair trade dari mereka," jelas dia kepada Liputan6.com, Minggu (3/3/2018).
Tak hanya itu, ia juga memaparkan Indonesia saat ini bersama Asosiasi Negara ASEAN lainnya sedang mengusahakan protes terkait praktik dumping yang telah dilakukan China selama ini.
Kerjasama antar negara ASEAN ini diharapkan bisa melindungi industri baja di masing-masing.
"Iya ini sedang kami protes bersama asosiasi negara ASEAN. Ekspor baja dari China memperoleh tax rebate dari pemerintahnya. Dengan policy ini, harga ekspor baja mereka bisa jauh lebih murah 23 hingga 28 persen dibanding harga fair dunia. Ini rencananya nanti akan didampingi dengan pemerintah masing-masing," kata dia.
Sumber : liputan6.com, Bewono Yadika, 4 mar 2018